Ratucapsa

Monday, May 14, 2018

Cerita Sex Selingkuh Di Ruang Kantor





RatuHot99 - Namaku Abdi seorang pria yang sudah sukses dengan karirnya. Di usiaku yang baru menginjak 26 tahun aku sudah memiliki perusahaan sendiri meskipun awalnya memang di dukung oleh perusahaan orang tuaku, saat ini aku menjalin hubungan dengan Viona dan kami sudah bertunangan tapi walau begitu aku sering mengahbiskan waktu membuat kisah cerita sex dengan wanita lain.

Tentunya tanpa sepengatahuan Viona, walau sebenarnya aku tidak begitu takut atau gimana padanya. Karena waktu aku menyetubuhinya dia juga sudah bukan perawan lagi, dan aku pikir wanita sekarang sudah tidak lagi menjaga keperawanan mereka. Karena setiap bercinta dengan banyak wanita bahkan dengan gadis yang masih duduk di bangku sekolahpun tetap sama, keperawanan sudah tidak ada lagi.

Hingga pada suatu ketika, aku mempunyai seorang sekretaris baru bernama Reina. Dia berwajah cantik walaupun make up nya kurang menurutku, tapi aku membiarkannya karena dia masih cantik dengan penampilan seperti itu. Sebenarnya sejak awal dia kurang menjaga penampilannya tapi karena aku bilang kalau penampilan seksi memang suatu keharusan bagi seorang sekretaris.

Akhirnya diapun berpenampilan seksi, pertama kali melihatnya aku memang sudah tertarik padanya. Tapi dia memang sulit untuk di dekati, dan aku pikir dia memang ingin membuatku penasran padanya. Tapi setelah cukup lama aku menunggunya untuk jatuh dalam pelukanku, aku belum berhasil juga. Akhirnya aku yang sudah sering memimpikan bercinta dengannya.

Tidak kuat juga dengan obsesiku itu, apalagi tiap hari Reina semakin cantik saja. Hingga pada suatu hari kami pergi rapat di luar kantor dan selesainya sampai malam, biasanya aku menyuruhnya langsung pulang tapi dengan akal bulusku. Aku mengajak Reina ke kntor dulu untuk melakukan pekerjaan yang belum kelar, dengan menurut saja dia mengikutiku sampai ke kantor.

Di sana sudah sepi karena semua staf kantor sudah pulang, tinggal security yang tinggal di lantai dasar. dan aku sudahbilang kalau malam ini aku akan lembur, diapun mengerti. Sampai di ruanganku pintar-pintar aku mengambil fail yang memang belum di kerjakan dan sebenarnya memang untuk pekerjaan besok atau lain hari juga bisa, tapi dasar Reina yang bisa dibilang naif dia menurt saja.

Hampir 15 menit aku pura-pura sibuk, begitupun Reina hingga akhirnya aku menyuruhnya ” Reina bisa buatkan kopi untuk saya..” Dia menjawab dengan lembut ” Oh..iya..Pak..” Diapun menunduk dan setelah itu datang dengan secangkir kopi di tangannya. Dengan akal yang sudah aku renacanakan, aku pura-pura menumpahkan kopi itu pada roknya.

Diapun kelabakan karena kopi yang mengotori roknya, akupun menyuruhny untuk ganti. Tapi dia bilang kalau dia tidak membawa baju ganti. Dengan mendekatinya aku mencoba membersihkan roknya, dia menolak dengan menghempaskan tanganku yang memegang roknya. tapi aku dengan cepat memeluk tubuhnya yang waktu itu terdiam mungkin karena malu atau apa, aku juga tidak mengerti.

sampai akhirnya ketika aku mencoba mencium pipinya, dia mundur tapi aku tekan bibirku pada bibirnya sedang tanganku mendekap tubuhnya dengan erat.” Jangan Pak..ingat Pak…Bapak sudah punya tunangan..’ Tapi akau tidak mendengarkan jeritan Reina. Dengan kasar aku buka bajunya dan saat itu juga aku buka bajuku. REina berusaha keluar dari dalam ruanganku.



Tapi aku sudah mengunci pintu itu dari tadi, diapun berdiri dengan tubuh telanjang di depan pintu. Dengan perlahan aku mendekatinya dan mencium perlahan bibirnya sambil memegang teteknya , REina hanya diam saja. DEngan tubuh yang sama-sama telanjang akhirnya aku angkat tubuh bugil Reina dan membaringkan nya di atas sofa dalam kantor itu.

Aku menggerayangi tubuh ulusnya, mulai dari mencium wajahnya, teteknya hingga ke area bawah perutnya. Dengan penuh nafsu aku membenamkan wajahku pada memeknya yang begitu cantik dengan bulu halus di sekitarnya “Eeeuuuuummmmuuaaacchh……uuuugghh…eeuummppcchhh..” Begitu terus aku mainkan lidahku sesekali dalam memeknya, tapi akua lihat Reina masih dingin.

Walau sebenarnya dia menikmati juga, karena dari dalam memeknya aku merasakan kalau dia mengeluarkan lendir yang masih belum kental juga. Tapi memiliki bau dan rasa yang khas. Aku bangun dan langsung berusaha memasukkan kontolku pada lubang memeknya, sambil mencium leher Reina aku berusaha memasukkan kontol itu tapi lama juga dan belum berhasil juga.

Hingga akhirnya akupun menuntun kontolku dengan tanganku sendiri, dan ketika sudah di rasa masuk pada lubang yang benar aku kembali memasukkannya tap tetap saja tidak berhasil. Seketika juga aku membasahi memek Reina dengan ludahku dan kembali memasukkan kontolku yang berdiri dengan tegaknya, tapi tidak berhasil juga sampai-sampai aku hampir kecewa.

Saat itu juga aku berinisiatif untuk melebarkan paha Reina, yang sedari tadi berusaha menutupnya. “Sini sayang..aku lebarkan sedikit ya..” kataku pada REina yang aku lihat mengeluarkan air mata. Sebenarnya sudah ada rasa kasihan dalam hatiku, tapi nafsuku sudah memuncak akhirnya kembali aku memasukkan kontolku yang ke beberapa kali  dan dengan penuh telaten.

Akhirnya kontolku masuk juga dalam memeknya, walau aku merasa kalau kontolku memenuhi setiap rongga memeknya. Ketika aku menghentakkan kontolku aku dengar reina menjerit tertahan “Ooouuwww….oouuugghh…ooouuww..” Dia menjerit dan ketika aku goyang dia memegang erat lenganku, sambil memejamkan mata. saat itu juga aku goyang tubuh Reina dengan perlahan.

Tapi lama kelamaan seperti dalam cerita hot, aku goyang dengan cepat dan Reina semakin erat memegang lenganku. Tapi dia menggigit bibirnya sehingga tidak meneluarkan suara kecuali jeritannya tadi, dan akupun tidak berani mengambil posisi lain karena aku kasihan juga, melihat Reina masih mengeluarkan air mata. tapi aku tetap menggoyangnya dan sesekali tetap mendesah.

Sambil mencium wajahnya aku goyang dan mendesah “OOuugghh…oouugghh..Rei..na…a..ku…sayang..ka..mu…oouugghh..” lama aku menggoyang tapi memeknya masih aku rasa sempit. Sehingga memberi sensasi kenyut yang beda dengan memek wanita yang pernah bercinta denganku juga “Aaaauugghh…aaauugghh…aaauugghh…oooooouugghh” Semakin cepat aku menggoyangnya.

Hingga akhirnya ketika aku goyang tubuh Reina dengan cepat, aku dengar juga desahan Reina yang bercampur tangisan “Eeeghhh….eeegghhh…eeeuuugghh…eeeeeuuuggghh…” katanya sembari memegang lenganku sambil terus memejamkan matanya. saat itu juga aku gerakan kontolku dalam memeknya dengan cepat dan keras sehingga akhirnya aku mengejang dan mendekap erat REina.

Reina membiarkan tubuhku mendekap tubuhnya juga dan akhirnya Bles…crot…crooot…..crooottt….crotttt…muncratlah maghma kentalku pada lubang kemaluannya. Dia membiarkan tubuhku lunglai di atas tubuhnya. Dan ketika itu dia memegang pundakku, sebenarnya aku masih merasa kalau kontolku masih lemas di atas memeknya, kemudian akupun terbaring di dekatnya.

Saat itu juga Reina menangis sambil terus merapikan pakaiannya dengan cepat, setelah itu dia pergi tapi sempat akua lihat jalannya terlunta-lunta. Akupun bangun dan mengambil bajuku saat itu juga aku melihat kalau di kontolku ada noda darah dan aku yakin kalau itu darah perawan Reina, dengan cepat aku pakai bajuku dan berusaha mengejar Reina.

Untungnya dia masih belum jauh dari kantor, karena saat itu dia di bopong oleh security kantor. Ternyata Reina pingsan akupun membawa masuk dia kedalam mobil dan membawanya ke RS, dan betapa miris hatiku ketika mendengar keterangan dokter kalau dia mengalami shock karena habis mengalami kehilangan keperawanannya. dan tambah sakit hatiku ketika dokter bertanya pada REina.

Apa dia mengalami pemerkosaan atau apa. Dia bilang kalau dia tidak apa-apa, sambil trus menagis saat itu juga aku menemaninya di dalam RS sampai pagi. Ketika aku datang siang harinya dia sudah pulang, akupun menemuinya di alamatnya yang aku lihat di berkasnya. Ternyata it alamat kontrakannya dan dia sudah tidak ada di sana, hingga kini aku belum bertemu dengan Reina.


No comments:

Post a Comment